Thursday, 8 December 2016

Rangkuman SAP Pengusaha Sukses Dengan Mengamalkan ilmu Agama Islam

Sukses ?
Sukses seseorang sebenarnya bukan mengumpulkan banyak harta, jabatan tinggi atau populeritas akan tetapi bagaimana seseorang dapat berguna bagi orang lain sehingga dapat merengkuh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Faktor yang terpenting dalam sukses  adalah  berlandaskan kitab suci dan agama karena menjadikan seluruh aktivitas kita sebagai ibadah dan wujud rasa tanggung jawab kita  terhadap Sang Khaliq.
Dan di dalam  pekerjaan kita harus di iringi dengan beribadah kepada allah dan memberikan manfaat kepada orang lain

Siapakah sebenarnya yang disebut pribadi sukses dan pengusaha sukses itu?
Pribadi yang sukses adalah pribadi yang bisa mengenal, mengoptimalkan potensi, jati diri secara terus-menerus dengan penuh kepercayaan dan keyakinan diri yang kuat. Kemudian orang tersebut mendayagunakan potensinya sehingga bermanfaat untuk keluarga, tetangga maupun anggota masyarakat lain, dan lingkungannya. Nilai kemanfaatan inilah yang disebut sukses.

Pengusaha sukses adalah pengusaha yang mampu mengoptimalkan usahanya tahap demi tahap, berhasil dalam membina keluarga, dihormati kawan-kawan, dan mempunyai kontribusi di lingkungan sosial kemasyarakatan.


Bagaimana sukses menurut Islam? Seperti apa pula pengusaha muslim sukses itu?
Bagi seorang muslim, sukses atau berhasil (prestasi) memiliki standar yang baku. Karena, setiap muslim terkait erat dengan akidah yang dianutnya. Dari akidah tersebutlah ia menentukan kesuksesan (lihat QS. Ali Imran: 185). Kesuksesan tidak diukur dengan berlimpahnya harta benda, meskipun memang dibutuhkan. Tidak pula diukur dengan popularitas, juga bukan diukur dari banyaknya anak atau dari kata yang dibuat-buat.
Akan tetapi, kesuksesan yang hakiki bersifat internal dan terdapat dalam relung hati sanubari manusa. Dia adalah “sesuatu yang tidak tampak oleh mata, tidak bisa diungkap dengan kata-kata, tidak terkandung dalam keanekaragaman kekayaan, tidak juga bisa dibeli dengan harta benda”. Rintangan dan tantangan yang  banyak, itulah yang senantiasa bergejolak dalam jiwa setiap orang.

Seorang pengusaha yang sukses, menurut Islam, adalah yang menjalankan perintah Allah dalam seluruh aspeknya, termasuk dalam usahanya, menegakkan yang halal dan menjauhi yang haram. Kemudian seluruh usaha yang diperolehnya semata-mata adalah untuk menegakkan penghambaan dirinya kepada Allah semata. Inilah makna sukses sejati menurut pandangan Islam.

Apakah Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya adalah gambaran manusia tersukses di muka bumi?
Muhammad saw telah mencapai ketinggian derajat manusia yang mampu menembus tujuh petala langit ketika di-Mi’raj-kan bertemu dengan Tuhan semesta alam, bahkan Jibril yang menjadi malaikat tertinggi pun tidak mampu menyamai keagungan Muhammad saw. Demikian pula dengan ketinggian intelektual dan spiritual yang dicapai Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar Shiddiq. Umar bin Khattab sebagai kepala pemerintahan terbesar yang tidak ada tandingannya, yang mencapai 2/3 dunia, namun hidupnya tetap sederhana dan mampu mengendalikan syahwat dan nafsu kekuasaan.
Abdurrahman bin Auf, pengusaha tersukses yang pernah dilahirkan di muka bumi, kekayaannya melebihi Qarun dan siapapun, namun diberikan semuanya untuk Allah kembali.

Fitrah Manusia Sukses
Kita sebagai makhluk  paling sempurna sesungguhnya telah di takdirkan Allah SWT sebagai orang sukses, setiap manusia sudah sukses, yang berbeda adalah kadar keimanan dan amal shalehnya semakin orang itu beriman dan beramal shaleh , maka semakin tinggilah kadar kesuksesnnya
Selain itu , kita juga harus mempersiapkan diri kita dengan PAKSA (Pray, Attitude , Knowledge , Skill And Action )

BAB 2
  Keyakinan kepada al-qur’an Dan As-sunnah
Keyakinanan adalah landasan yang mengikat keimanan ,di dalam rukun iman  bahwa iman kepada allah SWT adalah hal yang mutlak , dan ketika keyakinan itu sudah bulat maka selanjut nya adalah mengikuti apa yang diperintahkan –Nya melalui perantara  wahyu yang disampaikan lewat malaikat jibril,
Dan AL-Qur’anul karim Sebagai pedoman hidup
al-qur’an adalah kekuatan ruhaniyah yang paling hebat , yang aktif mengasuh , membimbing , mendidik dan membina kemanusiaan seutuhnya,
Cukuplah dengan Al-qur’an saja sebagai pedoman hidup dan kehidupan kita
Dan Di dalam ayat-ayat  al-quran di jelaskan Seharusnya tidak ada lagi keraguan kita kepadanya , Dan kita harus punya keyakian bahwa dengan mengikuti petunjuk” ilahiah di dalamnya kesuksesan dan kebahagian yang kita harapkan di dunia dan di akhirat akan terwujud.

Oleh karena itu muslim harus bisa  menjadikan hadist atau sunnah Nabi SAW terealisasi  dalam melakukan bisnis nya, Tugas Utama kita adalah menebarkan energi ppositif sebanyak mungkin karena pasti akan berbuah kebaikan pula.

BAB 3
  KEWAJIBAN BEKERJA DAN BERWIRAUSAHA MENURUT ISLAM
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berbisnis atau mendirikan usaha :

A.Menjaga niat : dengan niat yang tulus semua jenis pekerjaan akan menjadi ibadah.Rasululloh SAW bersabda ”Sesungguhnya amal itu dinilai bila disertai denganniat.Dan sesungguhnya masing-masing orang mendapatkan balasandari perbuatannya sesuai dengan niatnya.”       (HR. Bukhari dan Muslim)

B.Ahlak mulia : selain niat juga dibutuhkan budi pekerti yang baik seperti kejujuran, amanah, konsekuen dalam membayar utang, toleransi dalam menagih hutang, memahami kekurangan orang lain, memenuhi hak-hak orang lain, menghindari penipuan dan memanipulasi.

C.Selalu mencari yang halal : Alloh SWT menghalalkan apa-apa yang baik bagi hambanya, dan mengharamkan apa-apa-yang buruk baginya.

D.Menyegerakan pemberian hak orang lain : Seorang pengusaha muslim akan menyegerakan untuk menunaikan hak orang lain baik itu sebagai upah maupun utang terhadap pihak tertentu.Rasululloh SAW bersabda ”Ada tiga golongan yang menjadi musuh-Ku dihari kiamat nanti.Orang yang memberi jaminan atas nama-Ku, lalu ia berkhianat, orang yang menjual orang merdeka lalu memakan hasilnya, dan orang yang menyewa pekerja dan menyuruh pekerja itu untuk melaksanakan seluruh tugasnya, namun tidak memberikan upah”. (HR. Bukhari)

“Pekerjaan apakah yang paling baik ya Rasul ?” Rasulullah menjawab “Seseorang bekerja dengan tangannya sensiri dan setiap jual beli yang bersih ‘ (HR-Al Bazzar)
Oleh Sebab itu islam menganjurkan melakukan kegiatan bisnis dengan berbagi variasinya , Hal itu  ditunjukan untuk menjaga eksistensi seorang muslim dan aqidah yanh dibawanya di tengah” hegemoni masyarakat global.
 
  Kenapa sebagai muslim kita harus kaya?
Salah satu faktor yang menyebabkan Islam tidak lagi memiliki taring dalam kancah dunia global adalah karena faktor ekonomi. Bukannya Islam itu minim akan sumber daya, baik alam maupun manusia, akan tetapi paradigma mesyarakat muslim yang menganggap bahwa dunia hanyalah sebuah persinggahan sementara dan maya begitu kuat mengakar. Kebahagiaan di dunia bukanlah esensi. Asalkan mendapat kenikmatan surga di akhirat, maka kesengsaraan dunia tidak lagi bermakna.
Itulah sebuah kata yang sering kali didengung-dengungkan oleh kebanyakan umat Islam. Mereka lupa bahwa agama kita, Islam, masih membutuhkan sebuah ‘penghormatan’ untuk dapat terus mengembangkan sayap rahmatnya di kehidupan ini.Tentu itu bukan tanpa modal. Usaha dan doa tetap dibutuhkan. Tetapi, sarana pendukung untuk mencapai ke arah sana juga sangatlah penting. Kebiasaan berdakwah dengan lisan (maqal) ataupun tata etika (hal) juga harus mengalami modifikasi dan pembaharuan. Dengan lisan kita harus memiliki kekuasaan (formal ataupun informal) untuk melakukannya. Sementara etika tidak hanya diwakili oleh setumpuk tata cara pergaulan yang bersifat abstrak (af’al al-qulub), namun harus diarahkan pada bentuk lain yang implikasi kebaikannya dapat langsung dirasakan masyarakat. Dan lagi-lagi itu semua sangat membutuhkan materi.

  Seperti apakah kedudukan entrepreneur dalam Islam?
Dalam terminologi bahasa Arab modern, entrepreneur atau wirausahawan seringkali diterjemahkan dengan padanan kata rajul a’mal yang dinyatakan Dr. Asyraf M Dawabah dalam bukunya Rajul A’mal Islamy. Sedangkan bahasa Arab klasik seringkali menggunakan kata al-Tajiir atau yang sejenisnya untuk menyatakan pekerjaan sebagai usahawan, yang berasal dari kata tajara-yatruju-tajran-tijaratun, yang diartikan sebagai berusaha, berniaga, berdagang, dan semakna dengannya.

Entrepreneur merupakan tulang punggung perekonomian suatu negara. Bahkan dalam kontelasi perpolitikan modern, tidak bisa dipisahkan antara negara (pemerintah) dengan pengusaha, yang sudah menjadi satu kesatuan utuh.Dalam pandangan Islam, menjadi seorang entrepreneur [wirausahawan] dalam sebuah usaha yang halal dan baik, sesuai dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya adalah sebuah pekerjaan yang mulia dan agung. Rasulullah telah bersabda, “Seorang pengusaha yang jujur (al-sidqu) lagi dapat dipercaya (al-aminu), akan bersama para Nabi, orang-orang syahid dan orang shaleh” (HR. Tirmizi).
Sayangnya, umat Islam masih membatasi diri dari menjadi entrepreneur, bahkan di Indonesia sudah menjadi prestasi hidup bila bisa bekerja sebagai PNS atau pegawai di kantor BUMN.Oleh karena itu, eksistensi entrepreneur sangat mutlak peranannya di tengah-tengah masyarakat yang masih dalam keadaan tidak menentu. Diperlukan lahirnya entrepreneur-entreprenuer muslim yang telah dicontohkan pada periode Nabi Muhammad saw, para sahabat seperti Abdurrahman bin Auf, dan masa khalifah. Lahir para entrepreneur yang jujur, amanah, dan bertakwa, sebagaimana yang digambarkan dalam QS. an-Nur: 37, tentang sifat entreprenuer yang harus dimiliki.

BAB 4
  KAREKTERISTIK SERORANG MUSLIM DALAM BERWIRAUSAHA
Seseorang yang harus di teladani oleh entrepreneur
Pertama, Abdurrahman bin Auf berbisnis untuk mencari keridhaan Allah semata. Ia adalah saudagar yang jujur dan profesional. Ia senantiasa menghindari hal-hal yang haram bahkan syubhat sekali pun.
Kedua, selalu berpikiran positif. Diantara ungkapan Abdurrahman bin Auf yang menarik sekaligus menunjukan cara berpikir positif adalah, “Sungguh kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan di bawahnya emas dan perak!” Para ahli saat ini mengatakan bahwa keajaiban berpikir positif adalah saat Anda mengatakan “bisa”, maka Anda akan bisa. Abdurraman bin Auf mengatakan bahwa ia mampu untuk menghasilkan uang, bahkan dengan kata-katanya: mengangkat batu pun ia bisa menghasilkan emas dan perak. Secara tidak langsung, ia yakin bahwa ia bisa menghasilkan uang dari setiap usaha dan perniagaannya.
Ketiga, hasil usaha serta kekayaan Abdurraman bin Auf tidak dinikmati sendiri. Ia senantiasa berbagi dengan orang lain. Ia menyumbangkan hartanya dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara 40 ribu dirham, 40 ribu dinar, 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda, dan 1.500 ekor unta. Ia menyantuni 100 veteran Perang Badar yang masih hidup sebesar 400 dinar per orang

Keempat, Abdurrahman bin Auf selalu berorientasi kepada akhirat. Meskipun hidupnya begelimang harta dan kekayaan, itu tidak membuatnya lupa akan akhirat. Bahkan kecintaannya kepada akhirat semakin kuat dan membara. Abdurahman bin Auf seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan harta yang mengendalikannya.
Fondasi awal seorang entrepreneur muslim, diantaranya;
1.JUJUR(shidiq)
2.Amanah
3.Ikhlas, Tidak Riya atau Pamer dan Tidak Sombong
4.Tawadhu
5.Dermawan
6.Menjalin relasi(silahturahmi)
7.Hubungan dengan Keluarga
8.Hubungan dengan Orang Tua
9.Berfikir posotif Terhadap Allah SWT
10.Menjauhi Usaha Yang Subhat dan Haram

Amalan Agama Yang Membawa Keberuntungan
Menurut Syahrial Yusuf ada 12 amalan khusus sebagai prinsip hidup yaitu :
1.Niat yang baik
2.Orang minta, dikasih
3.Berbakti kepada orang tua
4.Membayar infaq, zakat dan sedekah
5.Memperbanyak silaturahmi
6.Shalat mengandung rezeki
7.Bersyukur dan berterimakasih
8.Memperbanyak istighfar
9.Bertaubat
10.Banyak bersabar
11.Bertaqwa kepada Alloh SWT, dan

12.Berjihad di jalan Alloh SWT.

Rasululloh SAW merisalahkan dunia adalah penjara bagi orang-orang mukmin,menjalankan ibadah, mengekang dari segala hal yang haram dan hawa nafsu yang condong padanya, sedangkan surga bagi orang-orang kafir,ia turuti segala kemauannya, bersenang-senang, mekan enak dan kenyang, tak peduli hal yang haram, segala cara ditempuh demi mendapatkan kesenangan.
Praktek-praktek bisnis yang di larang oleh islam , diantaranya adalah;
1.Riba
2.Penipuan
3.Mediator yang Merigukan
4.Penimbunan Harta
5.Bermegah –megahan
6.Pemborosn
7.Kompetisi yang tidak sehat
8.Menjual atau Menawar barang yang masih di tawar orang lain, dan lain-lain

BAB 5

 KECERDASAN SPIRITUAL ISLAM DALAM BERWIRUSAHA
Makna Spritual
Dalam bentuk sifat,spiritual mengandung arti”yang berhubung dengan spirit”, “yang berhubungan dengan yang suci” yang berhubungan dengan fenomena atau mahkluk supernatural”.
Kecerdasan Spritual
Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall
“Kecerdasan untuk memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan
Yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna di banding denagn yang lain.”
Spritualitas Dalam Islam
Adalah buah dari bagian agama islam , sedangkan yang menjadi inti pokok bagian di dalam nya adalh Ma’rifat dan Tasawuf , tasawuf adalah  mensucikan jiwa sesuci mungkin dalam upaya mendekat diri kepada tuhan sehingga kehadiran nya senantiasa dirasakan dalam kehidupan.
Model Kecerdan Spiritual Entrepreneur(SEQ)
Adapun kelima pilan ini tertuang dalam gambar segi lima di bawah ini berikut penjelasannya